Tahun 2021 Reuni 212 akan Digelar lagi

oleh
JAKARTA,  Gerakan Alumni 212 berencana untuk kembali menggelar reuni pada 2 Desember mendatang, meski dinilai sudah tak sekuat dahulu.

Rencana reuni ini dipandang para pengamat politik sebagai upaya mempertahankan eksistensi, yang berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan aktor-aktor politik pada Pemilu 2024.

Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin, mengatakan ada tiga tuntutan utama yang akan disuarakan dalam reuni bulan depan: bebaskan Rizieq Shihab dari penjara, usut tuntas penembakan enam anggota laskar FPI, dan bebaskan para ulama yang baru-baru ini ditangkap.

Kepada BBC News Indonesia, Novel mengaku yakin isu-isu tersebut bisa menarik massa “karena mereka sudah rindu untuk berjuang”.

Rizieq Shihab divonis hukuman penjara selama empat tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Mei 2021 lalu, setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penyiaran berita bohong dan menimbulkan keonaran dalam kasus tes usap di RS Ummi Bogor. Salah satu tokoh sentral di gerakan 212 itu kemudian mengajukan banding ke MA, dan masa hukumannya dikurangi menjadi dua tahun.

Para pendukung gerakan 212 mengklaim hukuman tersebut didasari motif politik. Mereka juga menuduh penangkapan beberapa sosok ulama – termasuk seorang anggota Komisi Fatwa MUI – oleh Densus 88 sebagai bentuk “kriminalisasi”.

Novel membantah bahwa reuni bulan depan merupakan ajang penggalangan dukungan untuk sosok tertentu pada Pemilu 2024. Menurutnya saat ini gerakan 212 belum punya gambaran mengenai sosok yang sesuai dengan kriteria mereka.

Namun, ia tidak menutup kemungkinan hal itu akan dilakukan di masa depan.

“Masih banyak bergulir untuk si orang-orang ini untuk masuk daftar sesuai dengan cita-cita kita, visi-misi kita 2023 saja kita tidak bisa tentuin.

“Kita belum tentu punya. Nanti pada waktunya, 2024 awal baru nanti kita akan punya informasi yang fix untuk siapa yang kita dukung nanti,” ia menjelaskan.

Selama ini, dukungan dari gerakan 212 cenderung mengalir ke sosok-sosok yang diusung Partai Gerindra seperti Prabowo dan Anies Baswedan.

Ketika ditanya seberapa penting dukungan dari gerakan 212 saat ini, juru bicara partai Gerindra Habiburokhman memberi jawaban normatif.

“Kalau bagi Gerindra, dukungan semua elemen masyarakat – agama apapun, ormas apapun – sangat penting. Kita kan parpol, parpol mencari konstituen,” ujarnya.

Meski tidak menyatakan diri sebagai gerakan politik, aksi reuni 212 beberapa kali digelar pada waktu yang berdekatan dengan pemilihan umum. Gerakan ini juga cenderung mendukung atau menguntungkan calon tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *